Kamis, April 22, 2010

Pembuatan Dextrin dari Tepung Tapioka (Metode Hidrolisis Basah)

A. Alat yang diperlukan :
1.Mesin Gelatinisasi (alat berdiameter 78 cm dan tinggi 2 mtr dengan kaki)
2.Mesin Hidrolisis
3.Mesin Evaporator
4.Mesin Pengering Drum Dryer

B. Bahan yang diperlukan :
1.Tepung tapioka
2.Enzim α-Amilase
3.HCl

C. Langkah-langkah pembuatan :

1. Masukkan 250 kg tepung tapioka ke alat gelatinisasi, tambahkan air sebanyak 40% (100 ltr) dan diaduk dengan kecepatan 40 -50 rpm. Proses ini sekaligus pemanasan dengan suhu 90-100°C selama 1 jam.

2. Proses berikutnya hidrolisis dengan menambahkan 10 ml asam klorida (HCl) 32%. Asam itu diencerkan dengan 4 ltr air, diaduk selama 2-3 jam denngan kecepatan 40-50 rpm sehingga menghasilkan pH 6-7.

3. Proses hidrolisis bisa juga dilakukan dengan menambahkan enzin alfa amilase sebanyak 0,1% dengan pengadukan selam 2-3 jam. Hasil yanng diperoleh berupa dekstrin dengan nilai DE (Dextrose Equivalen) 8.

4. Jika menginginkan nilai DE lebih tinggi, hidrolisis dilanjutkan lagi dengan penambahan 1 cc HCl dengan waktu pengadukan 2-3 jam dengan kecepatan 40-50 rpm.

5. Larutan dipindahkan menggunakan pipa ke tabung evaporasi. Di tabung evaporasi larutan diserap kadar airnya denngan mesin berkekuatan 2,5 pk dan laju aliran 10 liter/30 menit. Jadilah larutan dextrin.

6. Larutan dextrin yang kental tersebut dibuat menjadi bubuk dengan cara dikeringkan dengan pengering semprot atau spray dryer. Sekali masuk 20-25 liter dekstrin dan menghasilkan 8-10 kg bubuk dextrin / jam.

7. Ukur kadar DE pada dextrin tersebut. Beri 2 tetes larutan metilen blue pada dekstrin yang telah diberi air, setelah warna biru terbentuk larutan dextrin dititrasi dengan larutan fehling hingga warna biru hilang, jumlah larutan fehlaing yang digunakan untuk menghilangkan menjadi dasar penentuan DE (nilai DE yg dikehendaki konsumen 8-30), makin tinggi nilai DE makin bagus, berarti dextrin tersebut makin mudah diaplikasikan untuk campuran/bahan baku produk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar