Kamis, April 22, 2010

Beberapa Varietas Padi (Oryza sativa) Unggul

Beberapa Varietas Padi (Oryza sativa) Unggul

1. Bestari. Varietas yang dilepas Batan pada 28 Juli 2008 itu memiliki produktivitas rata-rata 6,56 ton/ha dengan potensi hasil 9,42 ton/ha. Bestari tahan wereng cokelat biotipe 2 dan 3, hawar daun strain III, agak tahan strain IV, dan tahan rebah. Nasi pulen, kadar amilosa 20,62%. Bestari cocok dibudidayakan di sawah dataran rendah hingga ketinggian 700 m dpl, umur panen 115-120 hari.

2. Hipa 7. Varietas padi hibrida tahan virus tungro. Produktivitas rata-rata 7,6 ton/ha, dengan potensi hasil 10% lebih tinggi ketimbang ciherang, 11,4 ton/ha. Nasi pulen, kadar amilosa 24%.Hipa 7 dilepas Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) dan PT DuPont Indonesia pada 2009. Varietas unggul itu bagus ditanam di daerah marginal, umur panen 112 hari.

3. Hipa 8 pioneer. Padi hibrida agak tahan hawar daun strain IV. Produktivitas rata-rata 7,5 ton/ha dengan potensi hasil 10,4 ton/ha. Nasi pulen, kadar amilosa 22,7%. Hipa 8 dirilis BB Padi dan PT DuPont Indonesia pada 2009 dengan umur panen 115 hari.

4. Inpari 1. Inpari 1 merupakan perbaikan dari varietas IR64. Varietas itu lebih tahan wereng cokelat biotipe 2 dan agak tahan biotipe 3. Selain itu inpari juga tahan hawar daun strain III, IV, dan VIII. Produktivitas rata-rata 7,32 ton/ha dengan potensi hasil 10 ton/ha. Nasi pulen, kadar amilosa 22%. Inpari merupakan singkatan inbrida padi sawah irigasi. Varietas inpari terdiri dari inpari 1-6 yang dirilis oleh BB Padi pada 2008. Inpari 1 cocok ditanam di sawah dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl, umur panen 108 hari.

5. Inpari 2. Lebih tahan virus tungro. Produktivitas rata-rata 5,83 ton/ha dengan potensi hasil 7,3 ton/ha. Agak tahan hawar daun strain III. Nasi pulen, kadar amilosa 18,55%. Cocok ditanam di sawah beririgasi di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl, umur panen 115 hari.

6. Inpari 3. Mutu dan hasil setara ciherang, tetapi lebih tahan wereng batang cokelat biotipe 1 dan 2. Agak tahan hawar daun strain III dan virus tungro. Produktivitas rata-rata 6,05 ton/ha dengan potensi hasil 7,52 ton/ha. Nasi pulen, kadar amilosa 20,57%. Inpari 3 bagus dibudidayakan di sawah beririgasi di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl, umur panen 110 hari.

7. Inpari 4. Mutu dan hasil persis ciherang, tetapi lebih tahan hawar daun strain IV. Inpari 4 agak tahan wereng batang cokelat dan virus tungro. Produktivitas rata-rata 6,04 ton/ha dengan potensi hasil 8,8 ton/ha. Nasi pulen, kadar amilosa 21,07%. Cocok ditanam di sawah beririgasi di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl, umur panen 115 hari.

8. Inpari 5. Lebih tahan wereng batang cokelat biotipe 1, 2, dan 3. Kandungan besi pada beras pecah kulit lebih tinggi daripada varietas ciherang. Agak tahan hawar daun strain III. Produktivitas rata-rata 5,74 ton/ha dengan potensi hasil 7,2 ton/ha. Nasi pulen, kadar amilosa 23,91%. Cocok ditanam di sawah beririgasi di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl, umur panen 115 hari.

9. Inpari 6. Potensi hasil tinggi, 12 ton/ha, produktivitas rata-rata 6,82 ton/ha. Nasi sangat pulen, kadar amilosa 18%. Tahan wereng batang cokelat biotipe 2 dan 3, serta tahan hawar daun strain III, IV, dan VIII. Inpari 6 cocok dibudidayakan di sawah beririgasi di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl, umur panen 118 hari.

10. Inpara 1. Produktivitas tinggi, rata-rata di rawa lebak 5,65 ton, rawa pasang surut 4,45 ton/ha. Potensi hasil mencapai 6,47 ton/ha. Nasi pera, kadar amilosa 27,93%. Tahan hawar daun dan blas, agak tahan wereng batang cokelat biotipe 1 dan 2. Toleran terhadap keracunan besi dan aluminium. Inpara singkatan inbrida padi rawa-khusus ditanam di lahan rawa. Varietas ini terdiri dari inpara 1-3 yang juga dirilis oleh BB Padi. Inpara 1 baik ditanam di daerah rawa lebak dan pasang surut.

11. Inpara 2. Toleran terhadap keracunan besi dan aluminium. Tahan hawar daun dan blas, agak tahan wereng batang cokelat biotipe 1 dan 2. Produktivitas rata-rata di rawa lebak 5,49 ton/ha, rawa pasang surut 4,82 ton/ha. Potensi hasil 6,08 ton/ha. Nasi pulen, kadar amilosa 22,05%. Inpara 2 cocok ditanam di daerah rawa lebak dan pasang surut.

12. Inpara 3. Pada fase vegetatif agak tahan rendaman selama 6 hari dan toleran keracunan besi dan aluminium. Tahan blas dan agak tahan wereng batang cokelat biotipe 3. Produktivitas rata-rata 4,6 ton/ha dengan potensi hasil 5,6 ton/ha. Nasi pera, kadar amilosa 28,6%. Inpara 3 cocok dibudidayakan di daerah rawa lebak, rawa pasang surut, dan di sawah irigasi yang rawan banjir.

13. Sembada B3. Padi hibrida berproduktivitas tinggi, rata-rata 9,3 ton/ha, potensi hasil 12,4 ton/ha. Tahan hawar daun strain III dan agak tahan wereng batang cokelat biotipe 1. Nasi pulen. Sembada B3 dirilis oleh Biogene dan Pertani pada 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar